Judul: I’m A Cyborg, But That’s OK
Sutradara: Park Chan-Wook
Penulis Skenario: Jeong Seo-Kyeong, Park Chan-Wook
Genre: Romance Comedy
Durasi: 105 Menit
Rilis: 7 Desember 2006
Distributor: CJ Entertainment
Su-jeong Lim sebagai Cha Young-goon
Rain sebagai Park Il-sun
Seperti biasa saya menonton film ini karena faktor judulnya yang tampak catchy dan menarik. Melihat judul dan posternya pula, saya sempat berasumsi kalo film ini bercerita tentang percintaan antara cyborg dengan seorang manusia biasa. Dan seperti biasa pula dugaan sotoy saya tersebut salah besar.
Setelah saya menonton filmnya sendiri, saya merasa film ini sangat
highly recommended. Ini adalah salah satu film Korea terbaik yang pernah saya
tonton, karena film ini menghadirkan sebuah tontonan yang unik, menarik, serta
menghibur.
Cha
Young-goon (Su-jeong Lim) adalah seorang perempuan yang memiliki suatu kelainan
pada jiwanya, di mana ia merasa dirinya bukan manusia melainkan cyborg! Hal itu
sebenarnya bukan hal yang baru di keluarganya.
Neneknya sendiri memiliki
kelainan yang sama, bedanya neneknya tersebut menganggap dirinya sendiri adalah
seekor tikus dan hanya mau makan lobak (dan menganggap anak-anaknya sebagai
tikus juga).
Kegilaan Young-goon semakin memuncak ketika ia harus menerima
kenyataan bahwa neneknya yang sangat disayanginya dibawa entah kemana oleh
orang-orang berbaju putih (dokter maksudnya).
Tidak hanya itu, suatu hari ia
melukai pergelangan tangannya sendiri dengan motif ingin memasukan kabel ke
dalamnya. Hal tersebut membuat ia akhirnya dimasukkan ke sebuah rumah sakit
jiwa.
Di rumah sakit jiwa tersebut, ia bertemu dengan pasien-pasien lainnya
yang memiliki kelainan jiwa yang berbeda-beda. Salah satu dari mereka adalah
Park Il-sun (Rain), orang yang mulai memiliki kelainan jiwa semenjak ia
ditinggal oleh ibunya sendiri.
Il-sun memiliki sebuah keahlian dalam hal
mencuri, termasuk dalam mencuri ‘kegilaan’ orang lain. Hal tersebut membuat
Young-goon tertarik pada Il-sun dan memohon pada Il-sun untuk mencuri rasa
simpati yang dimilikinya, karena seorang cyborg seharusnya tidak memiliki rasa
simpati (dan juga beberapa syarat lainnya).
Masalah timbul ketika kondisi tubuh
Young-goon mulai memburuk. Hal itu disebabkan oleh Young-goon sendiri yang selama
ini menolak untuk makan karena merasa makanannya sebagai seorang cyborg adalah
batu baterai, dan ia takut makanan manusia normal dapat membahayakan tubuhnya.
Il-sun yang mulai memiliki rasa simpati pada Young-goon kemudian mencoba
berbagai usaha untuk membujuk Young-goon makan. Lalu apa yang akan terjadi pada
Young-goon selanjutnya? Apakah pada akhirnya ia mau makan? Tonton sendiri aja
deh.
Saya
suka sekali sama film ini. Film ini memiliki jalan cerita yang sangat unik dan
karakterisasi yang ajaib. Skenarionya pun bagus dan saya suka banget sama
dialog-dialog di film ini. Dari awal saja film ini sudah menampilkan adegan
yang menarik (dan juga kocak), seperti ketika pertama kali Young-goon berada di
rumah sakit jiwa, seorang perempuan mengajaknya mengobrol dan kemudian mengajak
Young-goon berkeliling dan menjelaskan pada Young-goon kelainan-kelainan jiwa
yang diderita oleh pasien-pasien lainnya. Saya kira perempuan ini perawat di
rumah sakit jiwa tersebut, padahal sebenarnya ia seorang pasien penderita mythomania
(kecenderungan untuk berbohong terus menerus). Selain pasien mythomania
tersebut, pasien-pasien lainnya pun digambarkan dengan baik sekali. Menonton
film ini membuat saya jadi tertarik untuk mempelajari penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan kejiwaan seperti di film ini.
Salah
satu yang patut diacungi jempol dari film ini adalah akting dari Su-jeong Lim
yang berperan sebagai Yong-goon serta Rain yang berperan sebagai Il-sun.
Su-jeong Lim sukses memerankan Young-goon yang selalu menganggap dirinya cyborg
dan suka mengkonsumsi batu baterai, serta selalu berusaha berkomunikasi dengan
mesin penjual minuman. Raut wajahnya yang menurut saya agak mengerikan pun
turut mendukung karakternya tersebut. Begitu pula dengan Rain yang berakting
cemerlang sebagai Il-sun si pencuri (dan film ini sendiri merupakan debut
pertama Rain di dunia akting). Usaha yang dilakukannya untuk membujuk
Young-goon makan menurut saya sangat menyentuh. Dan untuk para penggemar Rain,
jangan berharap akan menemukan sosok Rain yang ganteng dan keren di film ini,
karena di sini karakternya benar-benar aneh dan gak ada keren-kerennya sama
sekali.
Well, Secara
keseluruhan film ini sangat oke dan recommended. Cocok buat ditonton oleh
penyuka film korea, penyuka film dengan tema yang agak lain, atau penyuka film
yang rada ‘nyikologis’. Admin memberikan nilai 85 untuk Movie I’m A Cyborg, But That’s OK. ~ Happy Watching ~ [R]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar