Halaman

Senin, 30 Januari 2012

Crucible/Silenced [Korean Movie]




Judul: Crucible/Silenced 
Hangul: Dokani/도가니
Sutradara: Hwang Dong Yuk 
Penulis: Gong Ji Young (Novel), Hwang Dong Yuk (script writer)
Produser: Uhm Yong-Hun, Bae Jeong Min, Na Byung-Joon
Cinematografer: Kim Ji-yong
Tanggal Rilis: September 22, 2011
Durasi: 125 min.
Distributor: CJ Entertainment


Pemeran

Gong Yoo sebagai Kang In-ho
Jung Yoo Min sebagai Seo Ye-jin
Kim Hyun Soo sebagai Yeon-doo
Jung In-Seo sebagai Yoo-Ri
Baek Seung-Hwan sebagai Min-soo

Pemeran Pendukung

Kim Ji-young sebagai Ibu In-ho's mother
Jang Gwang sebagai headmaster twin brothers
Im Hyeon-Seong sebagai Young-Hoon
Kim Joo-Ryung sebagai Yoon Ja-Ae
Eom Hyo-Seop  sebagai petugas polisi Jang

Inilah film yang paling menyedot perhatian publik Korea pada 2011, The Crucible atau juga dikenal dengan Silenced, Memberdeul. Film yang menyedot penonton hampir 4,4 juta orang ini diangkat dari novel karya Gong Ji Young yang terinspirasi dari kisah nyata yang terjadi di Gwangju Inhwa School, Korea Selatan, pada 2000 sampai 2004. Dilansir dari Wikipedia, ketika itu terjadi pelecehan seksual baik pemerkosaan maupun sodomi terhadap delapan orang anak tuna rungu dan yatim piatu yang bersekolah di sekolah khusus tersebut oleh enam guru yang mengajar di sekolah tersebut. Akan tetapi, hanya dua dari guru-guru tersebut yang mendapatkan hukuman dan terbukti melakukan pelecehan seksual tersebut, sementara empat lainnya dinyatakan bebas. Di kemudian hari, seorang mantan guru yang pernah mengajar di sekolah tersebut, mengakui adanya siswa yang tewas akibat pelecahan seksual yang dilakukan oleh para guru tersebut.

Kisah nyata yang dituangkan oleh Gong Ji Young ini pun dibaca oleh Gong Yoo yang menjadi pemeran utama dalam film ini. Gong Yoo yang membaca novel ini di sela waktunya menjalani wajib militer, terinspirasi untuk mengangkatnya ke dalam film yang masih diizinkan untuk ditonton oleh anak-anak tersebut. Di sela liburannya, Gong Yoo menemui Gong Ji Young dan meminta izin agar novelnya bisa difilmkan dan akhirnya film itu pun mulai diproduksi pada Februari 2011 lalu.

Film ini diawali dengan scene ketika Kang In Ho (Gong Yoo) seorang guru khusus tuna rungu menuju ke kota baru tempatnya mengajar, Mujin, Jeolla Utara. Bersamaan dengan scene In Ho mengendarai mobilnya, kita disuguhkan dengan scene seorang anak laki-laki yang berdiri di atas rel kereta. Tampak gemuruh suara kereta semakin mendekat, namun anak tersebut tetap terdiam di tempatnya. Maka bersamaan dengan In Ho menabrak sesuatu, maka anak laki-laki tersebut pun ikut tergilas kereta yang lewat. Kematian anak laki-laki ini akan mempengaruhi psikologis salah satu tokoh utama di akhir cerita.

Kemudian cerita beralih pada perkenalan In Ho dengan Seo Ye Jin (Jung Yoo Min). In Ho pun menempati apartemen barunya. Keesokan harinya ia mulai mengajar di sekolah khusus bagi siswa tuna rungu. Untuk mengajar di tempat itu, In Ho terpaksa meminjam uang sebesar 5 juta won dari ibunya untuk menyuap kepala sekolah kembar di sekolah itu agar ia bisa mengajar di sekolah tersebut. Sebenarnya In Ho baru saja menghadapi kehilangan istrinya dan harus menitipkan putrid kecilnya yang menderita asma kepada ibunya. Untuk itulah ia berusaha keras agar bisa bertahan sebaik-baiknya di sekolah tersebut. Akan tetapi, sekolah tersebut ternyata menyimpan rahasia kelam.

In Ho bertemu dengan dua sahabat Yeon Doo (Kim Hyun Soo) dan Yoo Ri (Jung In Seo) dan menyapanya, namun ia justru diabaikan oleh kedua sahabat yang sangat pendiam tersebut. Kembali ke kelasnya, ia justru menemukan beberapa keanehan dari siswanya yang terlalu pendiam. Tak berapa lama usai mendekati Yeon Doo, In Ho mendapati seorang siswa baru masuk ke kelasnya, belakangan diketahui siswa tersebut bernama Min Soo(Baek Seung Hwan). In Ho terkejut ketika menyapa Min Soo, wajah bocah laki-laki tersebut memar dan terlihat babak belur.

Ketika sampai di ruang guru, In Ho menanyakan mengenai hal tersebut. Namun guru yang ditanya In Ho menjawab bahwa hal itu adalah hal biasa yang dilakukan di sekolah tersebut ketika memberikan hukuman pada siswa. In Ho memaklumi dan tak mengambil pusing. Pada hari itu, In Ho yang penasaran mengenai siswa di kelasnya memilih membuka data-data sekolah mengenai beberapa muridnya, termasuk Yeon Doo, Yoo Rid an Min Soo. In Ho pun kaget melihat dalam data tersebut ketiganya merupakan siswa yang cerdas. Lantas, In Ho bertanya-tanya mengapa Min Soo dihukum hingga babak belur?

Pertanyaan ini sirna ketika ia hendak beranjak pulang, In Ho mendengar teriakan dari toilet perempuan. In Ho pun menghampiri dan menanyakan apakah ada orang di dalam. Tiba-tiba suara gadis itu menghilang seiring pertanyaan dari In Ho. Ingin tahu lebih lanjut, In Ho yang hendak membuka pintu toilet tersebut justru ditemukan oleh penjaga sekolah yang memintanya agar segera pulang.

Konflik di dalam diri In Ho semakin menguat ketika dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat Min Soo habis-habisan dihajar oleh guru yang tempo hari ditanyakan In Ho. Lagi-lagi, pertanyaan yang didapat In Ho hanyalah karena Min Soo telah melakukan kesalahan. Kedatangan In Ho membuat guru tersebut mereda dan melepaskan Min Soo. Ketika pulang, In Ho mendapati Yoo Ri sedang duduk di jendela asrama sekolah itu seperti hendak bunuh diri. In Ho terburu masuk ke kamar Yoo Ri dan menarik Yoo Ri ke dalam. Hal tersebut menakutkan Yoo Ri, In Ho pun meminta maaf karena ia juga merasakan ketakutan yang sama ketika melihat Yoo Ri duduk di jendela. In Ho pun meminta Yoo Ri agar menjadi temannya, tapi Yoo Ri menolak dengan alasan dia takut. Tapi Yoo Ri justru mengajak In Ho dan meninggalkannya di depan pintu sebuah ruangan. In Ho masuk ke dalam ruangan dan menemukan seorang guru sedang merendam kepala seorang siswa perempuan di mesin cuci yang berputar. In Ho langsung menolong siswa tersebut yang ternyata merupakan Yeon Do. In Ho langsung membawa Yeon Do ke RS, ia pun meminta pertolongan dari Seo Ye Jin yang dikenalnya. Di situlah Ye Jin  baru berterus terang kepada In Ho bahwa memang ada rumor mengenai adanya kekerasan yang terjadi di sekolah tempat In Ho mengajar. Hal ini membuat In Ho penasaran.

Cerita terus bergulir hingga pihak sekolah berniat mengambil Yeon Do tanpa sepengetahuan In Ho dari RS. Ternyata pihak sekolah tidak berhasil karena Yeon Do bersembunyi di lemari dalam kamar rawat inapnya. Yeon Do pun dibawa Ye Jin untuk tinggal bersamanya. In Ho yang merasa ada kejanggalan pada sekolah tersebut meminta Yeon Do menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. In Ho dan Ye Jin memutuskan untuk merekamnya. Alangkah terkejutnya mereka berdua dengan pengakuan Yeon Do. Hari ketika In Ho hendak membuka pintu toilet yang di dalamnya terdengar suara teriakan gadis, adalah hari ketika Yeon Do dipaksa memenuhi nafsu cabul dari kepala sekolah. Melihat cerita Yeon Do, Yoo Ri spontan menangis terisak-isak. Ternyata ia pun menerima hal serupa dari kembaran kepala sekolah. In Ho bingung bukan kepalang.

Sementara ibu In Ho datang mengunjungi In Ho bersama putri semata wayangnya. Ibunya meminta agar In Ho dapat bekerja dengan baik terutama karena ia masih memiliki putri yang masih membutuhkan banyak biaya. Keesokan harinya, ketika hendak memberikan pohon hadiah dari ibunya kepada kepala sekolah, In Ho yang masih terdiam di depan pintu mendengar suara seseorang dihajar habis-habisan di dalam ruangan kepala sekolah. Benar saja dugaannya ketika guru yang kerap kali menghajar Min Soo keluar bersama Min Soo dengan membawa pemukul golf. In Ho terdiam menahan amarah hingga pada akhirnya ia justru menghajar sang guru dengan pot yang hendak ia berikan kepada kepala sekolah. 

Singkat cerita, Min Soo pun akhirnya membuka alasan mengapa ia sampai mendapat perlakuan bengis dari guru tersebut. Min Soo menceritakan semua bermula ketika ia tak sengaja melihat guru tersebut memandikan temannya yang laki-laki. Mendapati Min Soo memergokinya, guru tersebut mengusirnya. Min Soo justru memukul pintu berulangkali melihat guru tersebut hendak melakukan sodomi terhadap temannya tersebut. Hal itu membuat Min Soo dihajar habis-habisan. Tak hanya itu, Min Soo pun menjadi korban sodomi gurunya tersebut. Pengakuan Min Soo tersebut direkam dan disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi. Hal ini menyebabkan kepala sekolah beserta kembarannya dan guru yang kerap menghajar Min Soo ditangkap.

Konflik semakin memuncak ketika dalam persidangan ketiga terdakwa menolak semua tuduhan yang dialamatkan kepada mereka. Jaksa penuntut pun berusaha mengeluarkan bukti dan saksi-saksi. Di sela persidangan, pengacara ketiga terdakwa berusaha menyuap In Ho untuk menutup kasus, tapi ditolak In Ho. In Ho bersikeras meneruskan kasus tersebut meski banyak pihak yang memojokkannya. Akankah In Ho berhasil memberikan keadilan bagi siswa tuna rungunya? Ataukah justru keadilan membedakan bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus?

Memberdeul, film ini di awal memang mengikuti alur pikir penonton pada umumnya, namun akan menjadi babak baru dan permulaan konflik baru ketika kita mencapai tiga perempat durasi film ini. Kita akan terkejut mengenai vonis persidangan yang memberi efek negatif tak hanya bagi ketiga korban, tetapi juga bagi In Ho. Sebagai bocoran, Min Soo akhirnya meninggal bersama guru yang menyodominya usai ia menusuk guru tersebut. Kenapa hal itu bisa terjadi? Memberdeul harus menyaksikannya sendiri.

Film berbudget rendah ini termasuk film fenomenal pada 2011 karena mampu membuat dinas pendidikan Korea melakukan sidak ke seluruh sekolah guna memastikan apa yang terjadi dalam film yang diangkat dari kisah nyata ini tidak berulang kembali. Tragedi yang terjadi pada 2000 – 2004 yang mencoreng dunia pendidikan Korea itu mampu tertuangkan dengan baik dalam film ini. Dramatisasi dan sinematografi dalam film ini mampu menghidupkan setiap scene dalam film ini. Memberdeul akan merasakan kepedihan setiap melihat adegan pemerkosaan dan sodomi (yang tentu saja tidak vulgar) dalam film ini. Akting yang mumpuni dari ketiga aktris dan aktor cilik (Kim Hyun Soo, Jung In So, dan Baek Seung Hwan) sebagai penyandang tuna rungu akan membuat setiap scene menyayat hati, Memberdeul. Akting mereka, SEMPURNA! Gong Yoo, harus diakui, mengeluarkan akting terbaiknya dalam film ini, meski proses syuting dimulai usai ia melakukan wajib militer selama dua tahun. Bukanlah suatu penyesalan menonton film yang berhasil menyedot 1,2 juta penonton dalam minggu pertamanya ini. Film ini bukanlah sekadar film biasa yang akan berlalu dalam ingatan begitu saja. Film ini lebih dari sekadar berkesan. Adakah di antara Memberdeul yang sudah menonton film ini? Bagaimana pendapat kalian? Let's sharing! 


Well, buruan nonton memberdeul, kalau udah download atau udah beli DVDnya segera di tonton, kalian akan terkejut saat menonton film kisah nyata ini. Admin memberikan nilai 95 untuk Film The Crucible. happy watching, Memberdeul!^^ [LA]


Note: Kalau udah Baca Review atau yang udah nonton admin minta pendapat kalian tentang film ini yah, silahkan komentar di bawah. ^^ [R]

Credit: Lulu Anjar [@MrsLuluNam]
Editor: Admin Reivo [@K_DramaIndo / @KiM_Ta_Vo]

4 komentar:

  1. saya suka filmnya, hal ini tak jauh berbeda dengan kondisi indonesia sekarang ini, hukum tak mempan bagi mereka yang berkantong tebal, miris saya melihatnya, emosi saya pun terbawa ketika uang menjadi tuhan segalanya.. :(
    klo dari para pemain filmnya saya cukup kenal dengan pemeran utama prianya dari beberapa drama dan film yang ia bintangi, gong yoo cukup berbeda dengan peran yang satu ini ia tetap staycool bisa ngontrol emosi tidak urakan seperti di akting yang sebelumnya,,,I liked the movie overall, I give 85 points for the film produced, and 93 points for the entire cast in this film ... god job
    btw...postingnya cukup menggoda orang lain untuk menyaksikannya,,,heheheh...take care sob :)

    BalasHapus
  2. semua yang di produksi di korea rata rata di ambil dari kisah nyata, so film ini benar benar memberikan kita banyak hikmah.

    dan thanks memberdeul buat komentnya, next time jangan lupa buat koment lagi yah. [R]

    BalasHapus
  3. keren filmnya menyentuh banget :(
    tapi akhirnya ga adil :(

    blogs.unpas.ac.id/anisamaulina/2013/04/15/42-tahun-perjalanan-margahayuland/

    BalasHapus
  4. Film nya bagus banget, menginspirasi, tapi endingnya bener-bener bikin penasaran.. harusnya dibuat silenced yang ke 2 nya juga, biar jelas endingnya, seperti rumornya karna film ini akhirnya kasus pelecehan yang sudah resmi ditutup tersebut dibuka kembali. agar para penonton juga tahu ending dari kasus pelecehan tersebut, apakah akhirnya para korban mendapatkan keadilan atau tidak.. terima kasih..

    BalasHapus