Halaman

Sabtu, 21 April 2012

Miracle of Giving Fool [Korean Movie]

Judul: Miracle of Giving Fool atau BA:BO
Genre: Romance Family
Sutradara: Kim Jung Kwon
Penulis Skenario: Pool Kang, Kim Young Tak
Produser: Young Kim, Yoo Hae Yuk
Sinematografi: Kim Tae Kyung
Rilis: 28 Febuari 2008
Durasi: 108 Menit
Distributor: CJ Entertainment
Pemeran Utama

Cha Tae Hyun sebagai Seung Ryong
Hajiwon sebagai Ji Ho
Park Hae Soon sebagai Sang Su 
Park Ha Sun sebagai Ji In (adik dari Seung Ryong)

Pemeran Pendukung

Park Grina sebagai Hie Young
Song Jae Ho sebagai Ayah Ji Ho (Dokter)
Lee Gi Young sebagai Teman Kencan HIe Young (pemilik cafe)
Seo Da Han sebagai Seung Ryong Kecil
Jeon Mi Seon sebagai Ibu Seung Ryong
Choi Seol Ri (Sulli F(x)) sebagai Ji Ho kecil


Film ini menceritakan seorang anak laki-laki yang bernama Sung Ryong yang diperankan oleh Cha Tae-Hyeon. Ia menderita keterbelakangan mental (idiot) disebabkan keracunan asap arang. Anak tersebut tinggal bersama keluarganya disebuah desa kecil yang tenang. Setelah ayah dan ibunya meninggal, ia hanya tinggal berdua bersama seorang adik perempuannya Jee-In yang masih duduk dibangku SMA. Akibat penyakitnya itu, ia hanya memiliki keterampilan membuat roti panggang. 

Didalam menjalani keseharian dalam hidupnya, ia selalu ingat pada pesan ibunya yang ingin agar ia selalu menjaga dan menyayangi adiknya. Kebiasaan Sung Ryong adalah ia selalu duduk menyendiri diatas bukit kecil yang ada di desanya. Ia menunggu seseorang yang adalah temannya dibangku SD dulu. Namanya Ji-Ho (Ha Ji-Won), ia seorang pianist handal sejak kecil yang selama sepuluh tahun sekolah diluar negeri. Suatu hari Ji-Ho pun pulang, seperti tak percaya Sung Ryong yang sedang duduk diatas bukit langsung berlari sambil terguling dari bukit itu menghampiri Ji-Ho. Ji-Ho mengabaikannya karena tak ingat pada Sung Ryong, sebab saat itu Sung-Ryong belum menderita idiot.

Sung Ryong juga memiliki sahabat bernama Sang Soo. Ia seorang pemilik kedai kopi. Suatu malam Ji-Ho berjalan-jalan dan memutuskan untuk mampir sebentar ke kedai kopi tersebut. Ji-Ho yang sedang menikmati kopi tiba-tiba dihampiri oleh Sang Soo. Disitulah mereka saling kenal.

Sung Ryong yang setiap hari berjualan roti didekat sekolah adiknya Jee-In, selalu menyiapkan sarapan roti buat Jee-In didepan pintu kamar Jee-In. Tetapi selalu saja sebelum berangkat sekolah Jee-In mengabaikan roti yang sudah dibuatkan kakaknya itu. Walaupun selalu diabaikan oleh adiknya, Sung Ryong tetap menjalankan pesan ibunya. Bahwa ia harus selalu menjaga dan menyayangi adiknya. Dan ia selalu tersenyum.

Setiap pagi Sung Ryong sudah berjualan roti di kios kecil dekat sekolah Jee-In. Ia selalu menunggu Jee-In lewat didepan kiosnya, apakah Jee-In berangkat sekolah atau tidak. Suatu hati Sung Ryong tidak mendapatkan Jee-In lewat didepan kiosnya hinnga larut malam. Ia lalu khawatir, dan bersama Ji-Ho ia langsung bergegas mencari Jee-In. Setelah mencari, Ji-Ho meyakinkan Sung Ryong bahwa Jee-In pasti ada dirumah. Ternyata memang benar. Jee-In sedang tertidur lemas  ketika Sung Ryong membuka pintu kamarnya. Tapi apa yang Sung Ryong dapat, ia malah diusir oleh Jee-In. Walaupun begitu Sung Ryong yang tak pernah mengeluh dan selalu tersenyum, tetap menghiasi wajahnya dengan senyumnya yang tulus.

Keesokkan harinya, Sung Ryong melihat Jee-In lewat didepan kiosnya. Jee-In terlihat lemas tidak seperti biasanya. Ia menggunakan jaket untuk mengurangi rasa dinginnya. Sung Ryong bertanya pada dirinya "Apakah Jee-In sedang sakit ya?". Tak lama kemudian tiga orang teman Jee-In mampir untuk membeli roti dikiosnya. Mereka berkata bahwa Jee-In selalu terlihat lemas dan berjalan menunduk kalau disekolah.

Sung Ryong merasa khawatir dengan apa yang sudah dikatakan oleh teman-teman Jee-In. Dengan naluri seorang kakak, Sung Ryong pun berlari masuk kedalam sekolah. Ia berlari sambil berteriak-teriak "Jee-In.. Jee-In..", sambil menengok kesetiap ruang kelas. Sampai akhirnya ada seorang murid yang berkata kepadanya "Mencari Jee-In?". Sung Ryong pun berlari masuk kedalam kelas Jee-In, ia mendapatkan Jee-In sedang tertidur lemas diatas bangkunya. Tanpa pikir panjang Sung Ryong lalu menggendong Jee-In dibelakang punggungnya, dan segera membawanya kerumah sakit.

Selama Jee-In dirawat beberapa hari dirumah sakit, Sung Ryong selalu menemaninya walaupun hanya diluar ruangan. Sebab seperti biasa, ia takut kalau Jee-In marah ketika ia ada didalam kamarnya. Sung Ryong hanya berbicara kepada Jee-In didekat pintu. Namun lama-kelamaan Jee-In merasa bersalah atas sikapnya terhadap kakaknya yang selama ini selalu tulus menjaganya.

Setelah diketahui ternyata Jee-In menderita ginjal. Dokter yang juga adalah ayah dari Ji-Ho memberitahukan kepada Sung Ryong bahwa Jee-In harus mendapatkan donor ginjal agar ia dapat sembuh. Sung Ryong lalu berkata kepada dokter untuk mendonorkan ginjalnya kepada Jee-In. Tapi dokter berkata bahwa ginjal Sung Ryong tidak cocok untuk Jee-In. Sung Ryong pun sangat sedih. Ia berpikir bahwa ia adalah kakaknya, tetapi kenapa ginjalnya tidak cocok untuk Jee-In. Harapan datang untuk Sung Ryong ketika Sang Soo sahabatnya bersedia mendonorkan ginjalnya untuk Jee-In, dan ginjal Sang Soo ternyata cocok. Sung Ryong sangat gembira pada saat itu.

Tiba suatu hari Sung Ryong pulang kerumahnya untuk mengemaskan barang-barang untuk dibawa ke rumah sakit. Didalam perjalannya, ia dipanggil oleh dua orang tak dikenal. Rupanya orang itu adalah orang suruhan dari musuh sahabatnya Sang Soo. Sang Soo ketika itu memukul musuhnya karena masalah pribadi. Pada saat hendak dipukul dengan botol, Sang Soo lebih dulu memukul botol itu dengan tangan kanannya.

Sialnya, orang itu memberikan ciri-ciri Sang Soo kepada orang suruhannya bahwa Sang Soo memakai perban ditangan kanannya. Sementara tangan kanan Sung Ryong juga saat itu diperban akibat tak sengaja memegang panggangan rotinya. Sung Ryong menatap kearah orang suruhan itu dan melihat ditangan kanan orang tersebut memegang sebuah benda untuk mencelakakannya. Seketika itu Sung Ryong tersenyum mengingat kata-kata ibunya yang ingin selalu agar ia menjaga Jee-In.

Sung Ryong sudah berdarah, mengucur deras dari kepalanya. Tapi ia tetap berjalan untuk sampai ke rumah sakit. Ia berjalan lemas tapi seperti tak ingin menyerah sebelum ia sampai tujuan. Tuhan berkata lain, Sung Ryong terjatuh dan terus menahan rasa sakitnya. Ia mengeluarkan foto keluarganya dari jaketnya, ia menatapnya dan terus teringat kata-kata ibunya (Ia harus selalu menjaga adiknya Jee-In). Ia merasa takut, jikalau ia tidak ada siapa yang akan menjaga Jee-In. Tuhan pun mengambilnya, Sung Ryong telah tiada.

Jee-In pun telah sembuh, ia menyesal kenapa selama ini mengabaikan ketulusan kakaknya. Ia merenung dikamar Sung Ryong. Kini ia tinggal sendiri dirumah yang sepi. Tidak ada lagi yang menyiapkan sarapan untuknya. Namun sekarang ia sadar, bahwa kakaknya adalah orang yang terbaik. Ia (Sung Ryong) selalu tersenyum walaupun keadaan baik ataupun buruk. Senyumnya adalah cahaya. Ketika ia tersenyum maka orang lain pun ikut tersenyum.

Banyak nilai-nilai kehidupan yang dapat kita ambil dari film ini. Diantaranya adalah dalam kondisi kita seperti apapun, kita harus tetap semangat menjalani hidup, selalu bersyukur, selalu tersenyum, tulus dan ikhlas membantu sesama, dan masih banyak lagi. Karena "ada rahasia dibalik rahasia".  film ini sangat di Rekomendasikan. dan siapkan sesuatu untuk menghapus air mata saat di akhir film nanti.

Well, "Untuk Movie Miracle Of Giving Fool atau Ba:Bo diberikan nilai 90". ~Happy Watching~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar