Halaman

Selasa, 07 Februari 2012

71 Into The Fire [Korean Movie]




Judul: 포화속으로 / 포화 속으로/ Pohwa Sokeuro / 71: Into the Fire
Genre: Perang
Sutradara: John H. Lee
Penulis Skenario: John H. Lee, Lee Man Hee, Kim Dong Woo
Produser: Jung Tae Won, Choi Myung Ki, Kim Jong Hyun
Rilis: 16 Juni 2010
Durasi: 120 Menit
Produksi: Taewon Entertainment
Distributor: CJ Entertainment
Pemeran Utama

TOP sebagai Oh Jung Bum
Kwong Sang Woo sebagai Ku Kap Jo
Kim Seung Woo sebagai Kang Suk Dae
Cha Seung Won sebagai Park Mu Rang

Pemeran Pendukung

Park Jin Hee sebagai Hwa Ran
Kim Hye Seong sebagai Yong Man (Tentara Pelajar)
Moon Hye Seong sebagai Yong Bae (Tentara Pelajar)
Shin Hyeon Tak sebagai Dal Young (Tentara Pelajar)
Yun Seung Hun sebagai Chang Woo (Tentara Pelajar)
Tak Teu In sebagai Wang Pyo (Tentara Pelajar)
Ki Se Hyung sebagai Tentara Pelajar
Shin Kyung Sun sebagai Tentara Pelajar
Kim Dong Yoon sebagai Tentara Pelajar
Kim Sung Ryeong sebagai Tentara Pelajar

71 Into The Fire adalah film yang di angkat dari kisah nyata yang setting cerita terjadi pada tahun 1950 saat Perang Korea Selatan dengan Korea Utara. menceritakan 71 Pelajar yang harus berperang melawan serdadu tentara dari Korea Utara.

Jae Bum (TOP) adalah Seorang Pelajar yang menjadi sukarelawan untuk berperang melawan Tentara Korea Utara. Jae Bum sendiri takut untuk membunuh orang saat berperang, hingga akhirnya dia di tunjuk sebagai komandan dan mau tak mau akhirnya ia harus membunuh orang.
Ku Kap Jo (Kwong Sang Woo) adalah sorang pemuda yang tidak bersekolah dan seorang narapidana. karena keinginannya untuk ikut perang, dia dikeluarkan dari penjara untuk ikut berperang. ke inginannya untuk berperang adalah untuk membalas dendam karena orang tuanya dibunuh oleh tentara Korea Utara. jadi siapapun baik kecil maupun tua apabila dia orang korea utara dan memegang senjata maka ia akan tak segan untuk membunuhnya.

Kang Suk Dae adalah seorang Jendral yang berpengalaman di Pihak Korea Selatan. Suk Dae adalah seorang Jenderal yang  sangat bertanggung jawab atas keselamatan tentara nya agar dapat selamat. Suk Dae lah orang yang menunjuk Jae Bum sebagai Komandan saat harus di tinggalkan di markas mereka. Suk Dae sangat mempercayai Jae Bum, Sampai di akhir adegan Suk Dae memeluk Jae Bum dan Menangis.

Park Mu Rang adalah seorang Jendral dari pihak Korea Utara. Mu Rang mempunyai sifat yang dingin dan tidak banyak bicara, dia mempunyai pikiran berbeda dengan pihak nya sendiri untuk dapat mengalahkan Tentara Korea selatan.

Awal cerita di mulai saat Jung Bum di suruh membawakan persediaan senjata kepada kelompok tentara diatas gedung. tragisnya, baru saja ia keluar dari gedung, serangan dari tank  Korea Utara menghancurkan dan membunuh semua tentara. hasil dari serangan tersebut, tentara Korea Selatan berkurang drastis.
akibatnya tentara Korea Selatan terdesak dan kurang jumlah. Jae Bum yang ketakutan dan takut membunuh sampai akhirnya dia harus melihat temannya terbunuh di depannya dan Jae Bum tak sanggup menolong temannya. Semua tentara Korea Selatan terpaksa mundur, dan pulang ke markas.

Markas dari Korea Utara adalah sebuah gedung sekolah  menengah untuk perempuan. Suk Dae menanyakan kepada atasannya kenapa mereka harus mundur lagi dan tidak mengirimkan tentara bantuan dan tidak bertahan untuk melawan, pimpinannya menjawa karena mereka kurang jumlah dan tidak ada tentara untuk dikirim lagi. Suk Dae lalu keluar dan pasrah.

Di sisi lain ternnyata Jung Bum tangan dan telinganya terluka saat terkena ledakan saat perang. jung bum dirawat oleh perawat yang bernama Hwa Ran (Park Jin Hee). Hwa Ran mengajak Jung Bum berbicara tapi Jung Bum hanya diam.

Suk Dae yang berjalan keluar dari gedung bertemu dengan Jung Bum dan menanyakan namanya. saat bersamaan, Suk Dae melihat ada 2 truk yang membawa beberapa pelajar yang rela untuk menjadi tentara. Suk Dae pun kembali ternsenyum.
Suk Dae lalu mengumpulkan semua Pelajar dan memberikan arahan mengenai perang. Suk Dae memeninta jumlah dari seluruh tentara, dan jumlah pelajar yang ada berjumlah 71 orang. Suk Dae lalu memilih Jung Bum sebagai Komandan Pasukan dari seluruh pelajar tersebut. Suk Dae meminta kepada seluruh pelajar untuk menjaga markas mereka. sementara Suk Dae dan seluruh tentara yang tersisa akan melawan Korea Utara untuk kembali ke medan perang. tapi keputusan ini tidak semua pelajar yang menerima. salah satu yang bersuara keras menolaknya adalah Kap Jo, Kap Jo berpendapat mengapa mereka harus bertahan di markas dan tidak pergi berperang, karena ini akan membuang waktu mereka ujar Kap Jo. dan Kap Jo tidak dapat menerima keputusan Suk Dae yang memilih Jung Bum sebagai Komandan. tapi Suk Dae mengacuhkan pertanyaan Kap Jo dan tetap meminta mereka untuk bertahan di markas karena mereka adalah harapan Korea Selatan. dan akhirnya Suk Dae dan tentara yang tersisa berangkat ke medan perang.

Di mulai saat inilah Jung Bum dengan Kap Jo dan 2 temannya selalu bertengkar dan berbeda pendapat. Jung Bum dan tentara yang lainnya berlatih menembak, saat itu tidak ada yang menembak dengan kemampuan yang baik. sampai akhirnya Kap Jo melempakan pisaunya dan mengenai sasaran.

Kap Jo dan 2 temannya berulah lagi, saat berada di gudang makanan, salah satu temannya tidak sengaja melemparkan granat, hal hasil Gudang makanan meledak dan hancur. dan semua pelajar terpaksa berdiet untuk makan.

Dimalam selanjutnya, Ternyata ada beberapa Tentara Korea Utara yang melintas di depan markas mereka, dan semua Pelajar menembaki semua tentara Korut, dan ada satu yang masih hidup. Jung Bum pun menghampirinya, tentara Korut yang sekarat tersebut memanggil ibunya, Jung Bum yang tak tega tak sanggup untuk menembaknya. Ka Jo pun datang dan bermaksud untuk menembaknya, tapi sebelum Kap Jo datang, Jung Bum telah menembak tetntara Korut yang sekarat tersebut. dan semua mata pelajar tertuju melihat Jung Bum. dan ini lah untuk pertama kalinya Jung Bum membunuh orang. Jung Bum yang berjalan dan berkata dalam hati "ibu...selama ini aku menganggap tentara Korut adalah manusia dengan tanduk dan senjata. namun dia memanggil ibu dalam bahasa yang sama denganku. ibu...hari ini aku telah membunuh satu tentara Korut".

Paginya, Jung Bum mengajak sekelompok orang untuk mencari senjata yang tersisa digudang di hutan. namun seorang tentara Korut memergoki mereka dan mulai menembaki mereka. Kap Jo yang marah karena temannya dibunuh langsung mengejarnya. Jung Beom menyusul Kap Jo untuk melarangnya, karena pasti tentara itu lari ke markasnya. namun semua teman- temannya ikut mengejar tentara itu. benar saja, tentara Korut sudah menunggu untuk menembaki mereka. korban berjatuhan dikedua pihak sampai akhirnya tentara Korut mundur. saat Jung Beom mengejar musuh, ia mendapati bahwa yang didepannya adalah seorang anak kecil dengan seragam tentara Korut. Kap Jo datang, walau dilarang Jang Beom ia tetap menembak anak itu. mereka saling menodongkan senjata. namun Jung Beom akhirnya pergi dalam diam. Kap Jo berteriak bahwa anak itu adalah orang utara dan membawa senjata. namun Jung Bum tetap mengacuhkannya.

Di sekolah Kap Jo mengubur kawannya dengan sedih. Chang Woo berusaha mengobati adiknya dengan obat seadanya. Jang Beom dan 3 ajudannya berusaha menghubungi Suk Dae. Jae Seon sempat-sempatnya curhat sampai mau nangis dan bilang bahwa situasi tak menentu, mereka 2 kali bertemu tentara Korut, 15 tewas dan 6 orang luka.

Suk Dae yang dalam suasana perang berkata bahwa ia akan datang membawa bantuan. Jung Bum ditugaskan untuk melapor 30 menit sekali dan bertahan dua jam saja. Jung Bum yang tak sempat bicara hanya diam. dia tahu sulit sekali untuk Suk Dae datang apalagi membawa bantuan.

Di hutan, salah satu teman mereka tertangkap tentara Korut. namun Jenderal Mu Rang malah memberinya minum dan membawanya dari tenda interogasi. ternyata Mu Rang membawanya kembali ke sekolah. disekolah, ia bertanya siapa yang bertanggung jawab disini. Jung Bum maju. Mu Rang berkata 2 jam lagi saat tengah hari ia akan menyerang sekolah ini. kecuali jika mereka mengibarkan bendera Korut dan mau menyerah. namun Jung Bum menjawab degan tegas bahwa 2 jam lagi mereka akan bertemu lagi disini. Mu Rang berkata ia akan tetap memberi kesempatan bagi mereka.

Kap Jo marah dan memukuli temannya yang menurutnya berkhianat tersebut.. Jung Bum datang dan berkata mereka harus tetap bertahan. Kap Jo berkata ia akan pergi menyusul Suk Dae ke Nakdong dan akan mati dengan keren disana sementara Jung Bum akan mati seperti anjing disini. Jung Bum berkata kalau Kap Jo mau pergi, maka pergi saja. dan mereka berdua berkelahi.
 
Disisi lain di halaman sekolah, Chang Woo memangku adiknya yang terluka dan sekarat. adiknya menyuruh Chang Woo menghentikan penderitaannya dan menyodorkan senjatanya ke Chang Woo. Chang Woo dilema. sementara Kap Jo dan Jung Bum masih berkelahi. Jung Bum berkata bahwa mereka harus tetap bertahan dan berjuang. perkelahian mereka terhenti ketika mendengar suara tembakan. ternyata Chang Woo menembak adiknya atas permintaan adiknya untuk menghentikan rasa sakitnya. Chang Woo dengan ekspresi bersalah langsung menuju pos jaganya. Kap Jo terdiam dan mengajak temannya pergi.

Di Nakdong, Suk Dae meminta atasannya untuk mengirimkan bantuan ke Pohang (Markas / sekolahan), namun tidak ada lagi pasukan yang bisa dikirim. sampai akhirnya ia dan 10 orang tentara dibekali senjata oleh Amerika sebuah Bazoka yang dapat menghancurkan tank. sementara itu di sekolah, semua menyiapkan persenjataan. 

Di tempat lain Kap Jo dan temannya bertemu tentara Korut dan menolong mereka mendorong truk yang mogok. Kap Jo dan temannya pun diperbolehkan menumpang. tanpa di sadari tentara korut pun tertipu.

Jung Bum tidak tinggal diam. dia bersama tentara yang lain membongkar segala gudang dan memakai semua barang yang ada sebagai senjata. jam sudah menunjukkan tepat tengah hari. semua tentara pelajar menunggu dengan tegang. sampai ada yang berceletuk bahwa jika mereka mati hari ini mereka udah tenang karena ga harus mikirin persediaan makanan lagi. 

Jung Beom berdiri di koridor dan berkata bahwa mereka harus berjuang sampai akhir. Suk Dae mempercayakan sekolah ini untuk kita jaga agar jangan sampai jatuh ke Korut, oleh karena itu kita harus percaya diri. kita ini, tentara atau pelajar? tanya Jung Bum. semua berteriak dengan semangat bahwa mereka adalah tentara. hidup tentara pelajar. dan saat itu pelajar yang masih hidup sekitar 54 orang.

Mu Rang dan pasukannya yang banyak datang (500 orang). dan langsung disambut oleh tembakan meriam. perwira Korut marah sama Mu Rang. lihat, katamu mereka hanya tentara pelajar, tapi mereka menembaki kita, katanya. Mu Rang hanya bergumam, aku bersikap baik, tapi mereka menyerangku. perwiranya terus saja menyalahkan betapa bodohnya Mu Rang mencoba berbaik hati terhadap mereka. Mu Rang langsung membunuh perwira tersebut. (orang pertama yang dibunuh Mu Rang di film ini, orangnya sendiri.).

Mu Rang menyuruh anak buahnya menyerang sekolah itu. Jung Bum dan teman2nya bersiap. kelompok 1 dihalaman melepaskan granat dan kelompok 2 dari ruang kelas menembaki tentara Korut. 

Beberapa lapisan penyerang Korut berhasil dibunuh. namun banyaknya pasukan Korut membuat mereka kewalahan dan terdesak. apalagi pengalaman perang mereka tidak ada dan senjata yang terbatas. mereka terdesak dan masuk ke dalam sekolah. namun tiba-tiba truk Korut datang menabraki semua orang dan menembak semua tentara Korut. ternyata Kap Jo dan temannya kembali. kalian tenang saja, kami datang, seru Kap Jo dari atas truk. Jung Bum tersenyum. 

Semua tentara pelajar sembunyi disetiap ruang kelas. Jung Bum dan Kap Jo berada dalam kelas yang sama. suasana hati mereka berdua sudah mencair. aku hanya anak miskin. cerita Kap Jo. aku tak mampu bersekolah. jadinya aku hanya bisa berkelahi hingga masuk penjara. orang tua ku dibunuh Korut. karena itu aku akan membunuh mereka semua. Jung Bum hanya diam mendengarkan sambil mempersiapkan senjatanya. hey, kalo aku bisa sekolah, aku pasti lebih pintar dari kau, kata Kap Jo. Jung Bum menatap Kap Jo dan tersenyum sambil berkata, kau itu....tentara pelajar, kata Jung Bum. Kap Jo tersenyum. 

Mereka keluar dari kelas, namun kondisi mulai memburuk, teman-teman mereka sudah banyak yang tewas. saat akan menuju ke atas, teman Kap Jo menolong mereka sampai tertembak. Kap Jo sedih, namun ia harus meninggalkan temannya untuk bisa sampai ke atas atap. di tangga, dua teman mereka sudah menunggu, semua sudah siap, kalian duluan saja, nanti kami menyusul, katanya. namun mereka tertembak, tapi sebelum mati mereka sempat membuka jirigen minyak dan membakarnya puluhan tentara Korut yang mengejar Kap Jo dan Jung Bum tewas. dari jauh, Suk Dae menyuruh truk berhenti dan mendengar suara ledakan dan tembakan. ia bertanya apakah kontak ke sekolah bisa dilakukan, anak buahnya menjawab tidak berhasil, tidak ada yang menjawab panggilannya. Suk Dae menyuruh anak buahnya untuk segera ke sekolah. sementara itu Jae Seon (yang jadi operator) tertabrak tank, namun sebelum mati ia masih sempat membuka granat ditangannya.

Berdua diatas atap, Kap Jo dan Jung Bum menembaki tentara Korut. Mu Rang masuk ke sekolah dan membunuh semua tentara pelajar yang masih hidup. Teman Kap Jo yang sekarat mencoba menembak Mu Rang, tapi hanya mengenai tangan. Mu Rang langsung membunuhnya. dia tahu orang yang dicarinya ada diatas (Jung Bum). diapun menyusul ke atap. di atap, Kap Jo dan Jung Bum berjuang habis-habisan. hanya tinggal mereka berdua sekarang. 

Tentara Korut terus berdatangan. mereka berhasil membunuh pasukan itu. namun keduanya terluka parah. Jung Bum terjatuh diatas tumpukan karung. Kap Jo yang masih bisa berdiri tertawa dan meminta Jung Bum untuk bertahan. Jung Bum tersenyum dan susah payah berkata kau keren. Kap Jo tersenyum. tapi Mu Rang yang telah sampai di atap langsung menembaknya. Jang Bum yang kesulitan untuk bicara dan berdiri hanya bisa marah dan meneteskan air matanya. Mu Rang menghampiri Jang Bum, tapi kakinya ditahan Kap Jo yang masih hidup. saat akan menusuk Mu Rang, Kap Jo lebih dulu tertembak oleh Mu Rang (ditembak di kepala). Jung Bum yang melihat Kap Jo mati didepannya berusaha mengumpulkan tenaganya. Mu Rang mendekat dan berkata seharusnya hal ini tidak perlu terjadi. jika mereka menurunkan bendera Korsel maka mereka semua bisa selamat. Jung Bum mencoba bangkit dan menembak Mu Rang, tapi peluru Mu Rang juga mengenai punggungnya. Jung Bum jatuh terlentang. ia melihat dada Mu Rang tertembak, namun Mu Rang masih tegak berdiri. Mu Rang marah pada Jung Bum dan menembak Jung Bum. namun sebelum menembak ia sudah terjatuh karena Suk Dae telah menembaknya dari belakang. Mu Rang mati.

Suk Dae menghampiri Jung Bum yang sekarat. Jung Bum hanya tersenyum melihat jenderalnya. Suk Dae menitikkan air mata namun Jung Bum tetap tersenyum sambil menggenggam tangan Suk Dae. Suk Dae memeluk Jang Beom dan menangis keras. genggaman Jung Bum terlepas dan membuat kantong sakunya terbuka, menunjukkan ada lembaran-lemabaran kertas.

Lalu film flashback saat Suk Dae bersiap meninggalkan sekolah, Jae Seon yang sedang belajar memakai alat komunikasi mereka dipanggil. ternyata mereka berfoto bersama didepang sekolah. Suk Dae melihat mereka semua sekilas. Jung Bum dan Kap Jo masing2 berada diujung. lalu mereka difoto. untuk yang terakhir.

Well, gak salah kalau TOP dapet banyak award di film ini, karena emang aktingnya dapet. menurut admin akting TOP lebih keren dari para seniornya seperti Kim Seung Woo, Kwong Sang Woo dan Cha Seung Won. dan yang membuat film ini menarik adalah di angkat dari kisah nyata. Admin meberikan nilai 85 untuk film 71 Into The Fire. ~ Happy Watching ~ [R]

NOTE:
  • Film ini di angkat dari kisah nyata, sebuah perjuangan 71 pelajar melawan 500 tentara Korut. dan berhasil membunuh nya semua, walaupun semua pelajar ikut tewas.
  • Film ini berhasil masuk box office di korea dan masuk dalam 50 Film yang masuk film terlaris dengan penjual tiket yang laris.
  • Awalnya peran Jung Bum dan Kap Jo akan di perankan oleh Yo Seung Ho dan Kim Bum tapi karena Taewon Entertainment mengambil alih produksi, maka peran peran tersebut di mainkan oleh TOP dan Kwong Sang Woo.
  • Syuting film ini mulai sejak 1 Desember 2009 dan selesai 13 April 2010, dan Sceen terakhir syuting film ini di gunung Hwang Mae di Hopcheon, Gyeongnam, Korea Selatan.
  • Di Akhir film akan diperlihatkan beberapa cuplikan dikumentasi
  • Di Akhir Film akan di perlihatkan Foto para pelajar dan Bendera korea selatan yang ditanda tanganin oleh para pelajar.
  • dan di akhir film juga akan diperlihatkan Suk Dae yang asli, dia berpidato dan menangis saat mengenang peristiwa saat kejadian di markas.
  • Salah Satu inspirasi dari film ini di buat adalah saat di temukannya catatan di salah satu pakaian pelajar (Jung Bum).

1 komentar: